Posted by : qoscious Wednesday, March 7, 2012



 Dualistic God 

1.       Ada suatu sistem berisi entitas – entitas dengan aturan berupa kausalitas hubungan entitas – entitas yang ada dalam sistem.

2.      Sebuah entitas dapat melakukan hubungan kausal dengan entitas – entitas lain.

3.      Suatu entitas asing (Tuhan) berada diluar sistem, artinya : tidak melakukan hubungan kausal dengan entitas – entitas ciptaan kecuali dengan Revelasi.

4.  Revelasi adalah “aturan tambahan” (yang mungkin ketinggalan saat menciptakan) yang dititipkan melalui sebuah hubungan dengan ”sebuah (1) entitas pilihan”  dan harus disebarkan kepada entitas – entitas lain.

5.      Aturan – aturan dalam revelasi itu berisi :

I.       Entitas – entitas, hubungan kausalitas dan sistem mempunyai awal atau diciptakan.

II.    Sistem akan berakhir dan diganti dengan sistem baru dengan aturan kausal baru namun dengan entitas yang sama.

III. Pencipta sistem adalah Tuhan yang menguasai semua Entitas – entitas, hubungan kausalitas dan sistem.

IV.  Entitas – entitas dapat berhubungan kausal dengan Tuhan dengan “hubungan kausal khusus”.

V.     Maksud entitas – entitas ada dalam sistem adalah untuk “berhubungan kausal khusus” dengan Tuhan dan “berhubungan kausal khusus ” dengan entitas – entitas lain (ethics).

VI.  Ada hubungan yang benar (diperintahkan, dibolehkan) dan salah (dilarang), baik dan buruk.

6.      Setiap entitas mempunyai nalar (pengalaman aturan kausal tersimpan) dan kehendak memilih atas hubungan kausal.

7.  Ketika sepasang atau sekelompok entitas berhubungan kausal maka hubungan kausal berikutnya dipengaruhi juga oleh nalar dan kehendak tiap entitas dengan nalar bergantg kepada berapa banyak hubungan kausal yang pernah dialami dan tersimpan.

8.      Ketika entitas – entitas bertemu dengan sebuah (1) entitas pilihan, lalu sebuah (1) entitas pilihan menyampaikan revelasi maka … ?




a.      Keanehan, ketidak efektivan sebuah hubungan revelasi.

b.      Mengapa hubungan itu terjadi secara jelas pada seseorang tapi tidak pada buuuaaanyak orang lainnya. Revelator banyak berbicara pada sebuah revelan tapi tidak pada yang lain.

c.       Hasil hubungan yang berupa aturan : mempercayai hubungan aneh tsb, menyepakati apa yang di dalam hub aneh tsb. Bagaimana dengan manusia2 ygtak sepakat/percaya apa aturan tsb bisa melaksanakan tugasnya di suatu sistem beragam ketaatan.

d.      Sebuah aturan pada suatu sistem harus disepakati oleh komponen2/ orang2 dlm sistem. Pilihan menyepakati tidaknya ditentukan oleh nalar mereka. ___ Bagaimana dengan aturan berisi buuuaaanyak poin ? ____ Semakin buuuuaaanyak poin dalam aturan semakin mungkin terjadi ketidak sepakatan pada aturan yang menyebabkan chaos pada sistem jika semakin banyak yang tidak menaati sebuah aturan pd sistem.

e.      Seberapa ampuhnya aturan itu sehingga menganggap manusia tidak bisa mengkonstruksi aturan2 secara kesepakatan dengan mempertimbangkan beberapa prinsip dan aspek fundamental seperti mungkin kelestarian (harmoni) hubungan entitas – sistem, atau prinsip lainnya.
f.         

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © qoscious traces - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -